Senin, 09 Mei 2016

RATA-RATA HASIL UN SMA MENURUN, INI PENJELASAN SERTA LANGKAH KEMENDIKBUD

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh

Selamat Malam

Berita seputar pendidikan kembali kami bagikan kepada seluruh rekan pengunjung khususnya rekan-rekan guru diseluruh satuan pendidikan ditanah air.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan, rata-rata hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA memang mengalami penurunan. Namun di sisi lain, rata-rata Indeks Integritas UN (IIUN) justru mengalami peningkatan.

Mendikbud Anies Baswedan (tengah) didampingi Kepala Puspendik Kemendikbud Nizam (kiri) serta Kepala Litbang Kemendikbud Furqon (kanan) memaparkan hasil persiapan Ujian Nasional (UN) SMA, Jakarta, Kamis (9/4).(Antara/Yudhi Mahatma)

“Hasil UN memang menjadi lebih menurun dan ini memang masih menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kami,” kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Kemendikbud, Nizam dalam Konferensi Pers (Konpers) hasil Indeks Integritas UN (IIUN) SMA di Gedung A, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senayan, Jakarta, Senin (9/5).

Ke depan, Kemendikbud mengupayakan agar hasil UN bisa dioptimalkan dengan tetap menekankan pada kejujuran melalui IIUN ini.

Di sisi lain, jumlah provinsi yang hasil IIUN SMA-nya meningkat menjadi lebih banyak. Dari 34 provinsi, 24 provinsi mengalami perubahan lebih baik pada hasil IIUN-nya. Namun di lain sisi malah terdapat provinsi yang justru mengalami penurunan pada IIUN-nya ini dibanding tahun lalu. Dengan adanya kondisi tersebut, Nizam meminta provinsi-provinsi bisa terus bisa meningkatkan integritasnya di tahun mendatang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjelaskan, terdapat empat kuadran IIUN. Kuadran satu mengindikasikan hasil IIUN dan angka UN-nya tinggi. Kemudian kuadran dua menerangkan sekolah yang IIUN-nya tinggi tapi angka UN-nya rendah.

Berhubungan dengan kuadran tiga, Anies mengatakan, ini mengindikasikan IIUN dan angka UN-nya juga rendah. Sementara kuadran empat berkenaan tentang hasil IIUN rendah tapi angka UN-nya tinggi. 

Menurut Anies, saat ini memang mengalami penurunan drastis ihwal sekolah yang sebelumnya menempati kuadran empat. Pada 2015 terdapat 56,6 persen atau 7.041 sekolah yang masuk pada kuadran empat. Sementara di 2016 turun menjadi 41,7 persen atau 4.880 sekolah.

Kemudian pada kuadran dua, yakni nilai UN rendah tapi IIUN tinggi mengalami peningkatan. Perubahannya dari 7,5 persen atau 935 sekolah menjadi 8,3 atau 973 sekolah pada 2016. “Ini menunjukkan praktik kecurangan UN yang sistekmik di sekolah menurun secara siginifikan,” terang Anies.

Demikian berita pendidikan yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya, silakan kunjungi laman DISINI

0 komentar

Posting Komentar