Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Malam
Berita seputar pendidikan dan guru kembali kami bagikan secara terupdate kepada seluruh rekan pengunjung khususnya rekan-rekan guru di satuan pendidikan ditanah air.
Wali Kota Manado, Dr GS Vicky Lumentut menunjukkan kepiawaiannya sebagai birokrat politisi. Belum sepekan dilantik, bersama sang Wakil Wali Kota Manado, Mor D Bastiaan menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi (Rakorev) di Ruang Serba Guna Pemkot Manado, sejak Kamis (12/5).
Memasuki hari kedua Rakorev, Jumat (13/5), sebanyak 10 Kepala Satuan Perangkat Daerah (SKPD) dan dua staf ahli mempresentasikan kinerja serta apa rencana kerja ke depan.
Tampak Wali Kota dan Wawali serius mendengarkan pemaparan para Kepala SKPD yang dimulai pukul 08.00 wita hingga pukul 17.00 wita.
Beberapa SKPD memaparkan hasil capaian dan rencana kerjanya kedepan antara lain, Kadis Kebersihan dan Pertamanan, Kadis Perikanan dan Kelautan, Kepala Bagian Hukum dan Perundang-Undangan Setda, Bagian SDA Setda, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan, Kepala Dinas Pendidikan, Staf Ahli Wali Kota Bidang Hukum dan Politik, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Staf Ahli Walikota Bidang Pembangunan dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Banyak hal menarik yang terungkap dalam presentasi para Kepala SKPD. Di antaranya, dua hal strategis di bidang pendidikan.
Pertama, pemberlakuan kurikulum 2013 yang harus diadakan secara menyeluruh di semua sekolah mulai tahun 2017. Kedua, hasil uji kompetensi guru yang sudah berada di tangan Dinas Pendidikan Kota Manado.
Terkait hal ini Wali Kota Manado, Dr GS Vicky Lumentut mengatakan, Dinas Pendidikan harus mulai memperhatikan rapor dan peningkatan kompetensi guru.
''Jadi guru jangan hanya menuntut hak-haknya, tapi harus menyeimbangkan dengan kompetensinya sebagai guru bertugas mendidik, '' ujar GSVL sapaan akrabnya.
Vicky menegaskan, jika kompetensinya tak meningkat, meski sudah tiga kali dilakukan upaya peningkatan.
(Baca Juga : LINIERITAS IJAZAH JADI SYARAT PENTING SERTIFIKASI GURU)
''Sikap tegas akan diambil. Yakni memindahtugaskan menjadi staf administrasi sekolah, '' ujarnya.
Vicky mengatakan, bukan hanya siswa yang harus dievaluasi melainkan guru juga. Alasannya bahan ajaran guru mempengaruhi kualitas siswa.
Menurutnya, evaluasi akan dilakukan terhadap kepala sekolah, wali kelas dan guru mata pelajaran. Semua akan dievaluasi sesuai tugas masing-masing.
"Nanti ada uji kompetensi guru. Penilaiannya mulai dari angka enam hingga sembilan. Jika berada pada angka enam dan tujuh, maka patut diberikan pelatihan. Tapi kalau gagal langsung turun jabatan," ujar Wali Kota.
Vicky berharap laporan ini dilakukan setiap bulan. Nanti Kepala Dinas Pendidikan melaporkan langsung kepada Wali Kota.
Atas laporan ini nanti akan dikaji sekolah- sekolah mana yang gurunya perlu dilakukan pelatihan."Tolong ya ibu kadis, saya tunggu laporannya di meja saya," ujar Vicky.
Merespons keinginan Vicky, Kadis Pendidikan Manado, Corry Tendean mengatakan, dia akan memasukkan program ini pada anggaran perubahan tahun 2016.
"Namanya program keprofesian, itu dilakukan secara berlanjut. Jadi semua akan kita berikan rapor, '' ujar Corry.
Rencana kedepan yakni, membentuk tim penilai gabungan dari Dinas Pendidikan Kota Manado. Dimana nanti akan melibatkan guru berprestasi baik dari sekolah negeri maupun swasta.
Pada kesempatan itu juga Wawali Manado, Mor D Bastiaan menyentil soal lahan kelas jauh di Desa Pandu.
"Ada kelas jauh dari Pandu yang ikut ujian di SMP 6. Di sana belum bisa dilakukan pengembangan fasilitas karena status lahannya milik Pemprov. Nanti kami akan tindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dengan Pemprov Sulut, '' ujar Mor.
(Sumber : tribunnews.com)
Demikian berita seputar masalah pendidikan dan guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI
0 komentar
Posting Komentar