Rabu, 27 April 2016

Dzikir Pagi dan Petang

Dzikir Pagi dan Petang



اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA ILMAN NAA-FI'AA, WA RIZQAN THAYYIBAA, WA 'AMALAM MUTAQABBALAA

“Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang halal, dan amal shaleh yang diterima”

KETERANGAN: 
Hanya dibaca sekali tepat setelah shalat subuh
Dari Ummu Salamah radliallahu 'anha, beliau mengatakan:

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقُولُ إِذَا صَلَّى الصُّبْحَ حِينَ يُسَلِّمُ: "اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، ....الخ

“Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah salam shalat subuh, beliau membaca: Allahumma innii...dst” (HR. Ahmad 6/322, Ibnu Majah 925, dan dishahihkan al-Albani)

Waktu subuh merupakan permulaan hari bagi seorang muslim. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengawali pagi hari beliau dengan memohon kepada Tuhannya tiga: Ilmu yang manfaat, rizqi yang halal, dan amal yang diterima...
Mengapa tiga hal ini? Karena tigal hal ini merupakan kunci kebutuhan hidup manusia.

a. Ilmu yang bermanfaat

Ilmu yang bermanfaat adalah semua ilmu yang menjadi panduan seseorang untuk melaksanakan amal wajib atau anjuran, baik terkait dengan aqidah, ibadah, maupun muamalah. Demikian penjelasan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, 1/141. 
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengawali doa di atas dengan meminta ilmu yang bermanfaat, karena dengan bekal ilmu, seseorang bisa membedakan antara yang halal dan yang haram. Dengan ilmu orang bisa membedakan mana amal shaleh dan mana amal yang kelihatannya shaleh.

b. Rizqi yang halal

Dengan rizqi yang halal, manusia bisa menjalani kehidupan dunianya dengan baik. Karena manusia hidup butuh nutrisi. Agar nutrisi ini tidak menjadi bahan pertanyaan di hari kiamat, nutrisinya harus berupa makanan yang halal. 
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta rizki yang halal sebelum amal yang diterima. Karena syarat doa seseorang bisa diterima adalah rizkinya halal.

c. Amal yang diterima

Syarat amal diterima ada tiga: 
1. Pelakunya mukmin. Karena amal orang kafir tidak diterima
2. Dilakukan dengan ikhlas. Amal yang dilakukan untuk tendensi dunia atau pujian orang lain tidak akan diterima
3. Sesuai petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Tanpa ini, amal seseorang tidak akan dinilai.

Semoga kita bisa mengamalkannya...

Sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=959234897530959&id=149032521884538&fref=nf

0 komentar

Posting Komentar